Rabu, 22 Februari 2012

Biografi Ki Hajar Dewantara - Putri Akhsa Nabila

Ki Hajar Dewantara
ki hajar dewantara.jpg
Ki Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Lahir di  Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta.Ia menamatkan pendidikan dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit.
Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat antikolonial Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya.
Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadislogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Ki hajar Dewantara adalah tokoh yang punya dedikasi tinggi yang suka membawa spirit kerakyatan. Dia tidak mau menjaga jarak dengan rakyat kecil, meski dia sendiri adalah keturuan dari kaum bangsawan. Bahkan untuk menghilangkan sekat pergaulannya, dia menanggalkan nama ningratnya, Raden mas Suwardi Suryaningrat.

            Sikap pedulinya pada golongan jelata juga diwujudkan dalam bentuk yang nyata pula. Bersama dengan teman-temannya yang lain dia mendirikan perguruan nasional Taman Siswa dengan tujuan untuk memberi pendidikan pada masyarakat agar mereka mampu membuat karya sendiri. Ini adalah merupakan langkah awal untuk suatu cita-cita yang lebih tinggi, yaitu merdeka dari penindasan (penjajahan). Pendidikan utama yang diajarkan oleh Ki hajar Dewantara adalah menjadikan manusia yang cerdas dan punya manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 

Dengan membaca buku yang ditulis oleh Suparto Raharjo ini kita bisa mengenal lebih jauh tentang kehidupan dari sosok Ki Hajar Dewantara berserta aktivitas atas perjuangan terhadap dedikasinya pada bangsa dan negara. Dalam buku ini kita juga merasakan untuk ikut mendalami ide-ide dari tokoh pendidikan ini dalam usahanya untuk mengangkat derajat masyarakat lewat dunia pendidikan yang digelutinya.
Dan lewat buku ini pula kita bisa menjadi lebih yakin akan kebesaran nama dari Kihajar Dewantara. Maka, sangatlah pantas bila dia punya predikat sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Namun penamaan gelar tersebut tidak akan punya arti sama sekali apabila tidak dibarengi dengan melanjutkan perjuangan dan cita-citanya yang sangat luhur dan mulia itu.

Sumber: http://id.shvoong.com/books/biography/1951215-ki-hajar-dewantara-biografi-singkat/#ixzz1n5bluEyV

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More