Rabu, 09 November 2011

CATATAN KAKI (FOOTNOTE)


CATATAN KAKI (FOOTNOTE)

Contoh 1

Daniel Golemen mendefinisikan kecerdasan emosional (emotional intelegence) sebagai kemampuan untuk mengenal emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (bekerja sama) dengan orang lain.1

Kekerabatan umat manusia di seluruh dunia menyebabkan bahwa di dalam menganalisis suatu sistem kekerabatan di dalam suatu system kekerabatan di dalam suatu masyarakat itu, mereka memandang akan istilah-istilah itu sebagai proses-proses hubungan kemasyarakatan.2

Daniel Golemen mendefinisikan kecerdasan emosional (emotional intelegence) sebagai kemampuan untuk mengenal emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (bekerja sama) dengan orang lain.3
 

1 Daniel Golemen, Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional, terjemahan T.     Hermaya (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1996) hal. 411.
2 F. Graebner, Etnologie in die Kultur der Gegenwart (Leipzig, 1923) hal. 544.
3 Daniel Golemen, Op.Cit. hal. 512.




Contoh 2

Kekerabatan umat manusia di seluruh dunia menyebabkan bahwa di dalam menganalisis suatu sistem kekerabatan di dalam suatu system kekerabatan di dalam suatu masyarakat itu, mereka memandang akan istilah-istilah itu sebagai proses-proses hubungan kemasyarakatan.1


Daniel Golemen mendefinisikan kecerdasan emosional (emotional intelegence) sebagai kemampuan untuk mengenal emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (bekerja sama) dengan orang lain.2

 

1 F. Graebner, Etnologie in die Kultur der Gegenwart (Leipzig, 1923) hal. 544.
1 Ibid. hal. 577.









CATATAN KAKI (FOOTNOTE)


Catatan
1.      Nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik (karena referensi yang pertama kali).
2.      Antara nama pengarang dan judul buku diberi tanda koma (pada daftar pustaka dipergunakan tanda titik). Antara judul buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma.
3.      Tempat dan tahun terbit ditempatkan di dalam kurung. Penerbit tidak diikutsertakan.
4.      Jika pengarang terdiri 2-3 orang maka semua nama pengarang ditulis, tetapi jika lebih dari 3 orang maka hanya pengarang pertama yang disebutkan diikuti dengan dkk.
5.      Pada buku terjemahan nama pengarang asli ditempatkan lebih dahulu, diberi keterangan tentang penerjamah (terj.) setelah judul buku, dipisahkan oleh tanda koma.

Ket:
1.      Ibid (Ibidem) : kutipan yang sama  
2.      Op.  Cit. (Opere Citato): kutipan yang sama tetapi diselingi dengan kutipan lain
3.      Loc. Cit (Loco Citato): sama dengan opcit tapi khusus untuk majalah atau artikel  

No.
Pengarang
Judul
Tahun
Tempat
Penerbit
Keterangan
1
Korrie Layun Rampan
Beberapa Unsur Dominan dalam Siti Nurbaya
1999


Majalah Horison, 26 Maret, hal 6-8
2
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A.
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik
1999
Bandung
PT Remaja Rosdakarya

3
a.    Jakob Sumadjo
b.    Saini K.M.
Apresiasi Kesusastraan
1994
Jakarta
Gramedia

4
a. Asrom
b. Gunawan
c. Slamet Samsoerizal
d. Syukur Budihardjo
Dari Narasi hingga Argumentasi
1997
Jakarta
Erlangga



5
Irwan Kelana
Buku-buku tentang Presiden
2007


Surat kabar Republika, 17 Juni, hal.19





0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More