Kamis, 10 November 2011

Pertanian Organik dengan Menggunakan Bioteknologi Mikroba

Oleh: Ghea Retno Angginny dan Rizky Sugiharti Utami


Para petani saat ini banyak yang telah menjadikan pertanian organic sebagai alternative pertanian modern, Dengan alasan kesehatan dan untuk menjaga lingkungan/alam. Pertanian organik mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari segala asupan yang berbau sintetik, baik berupa pupuk sintetik, herbisida, maupun pestisida sintetik.[1] Namun pertanian organic cenderung lebih rendah produktivitasnya dan lebih rentan terhadap serangan hama.
Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati non sintetik.[2]Mikroba dapat mengendalikan berbagai pertumbuhan hama tanaman, yaitu: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana, Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae.[3]
Dengan adanya bioteknologi berbasis mikroba para petani tidak perlu mengkhwatirkan tentang kesediaan akan bahan organic, unsur  hara dan serangan hama. Pertanian organic juga bermanfaat bagi perubahan iklim. Pertanian organik memiliki potensi besar untuk perubahan iklim karena kemampuan yang tinggi dalam penyerapan karbon. Selain itu, menawarkan potensi besar dalam hal strategi adaptasi terhadap perubahan iklim.[4]




[1] Wawi, “Artikel Pertanian: Bioteknologi Mikroba  Untuk Pertanian Organik”, http://www.awhik.blogspot.com/2008/03/artikel-pertanian-bioteknologi-mikroba.html.
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] Rinda, “Manfaat Pertanian Organik Bagi Perbahan Iklim”, http://www.satuportal .net/content/manfaat-pertanian-organik-bagi-perubahan-iklim

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More