Selasa, 25 Oktober 2011

Irani Richa Nyndiaz Pane

Karya               : Titish AK
Harga               : Rp. 33.000
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
ISBN               : 9792227407
ISBN-13          : 9789792227406
Cetakan           : Maret 2007
Tebal                : 264 Halaman
Ukuran             :135x200 mm

Novel ini benar-benar bagus. Meskipun ceritanya tergolong biasa, namun gaya bahasa yang digunakan penulis membuat kita tak sabar ingin mengetahui kelanjutan ceritanya. Cerita berwal dari Ocha, siswi SMA Teratai yang tak seperti teman-teman kebanyakan. Bagiamana tidak, saat hampir semua anak-anak cewek di sekolahnya mengagumi Adit, ia malah tidak tahu yang mana yang namanya Adit. Suatu hari, Ocha terlambat pulang karena menemani Pia, sobat karibnya, yang hari itu memang telat dijemput. Alhasil, Ocha pulang lebih sore dari biasanya. Namun, kesialannya tidak cuma itu, motornya tidak mau kompromi. Benar-benar di saat yang tidak tepat, mogok. Sekolah yang sore itu udah sepi, tidak ada siapa-siapa lagi, ditambah HP Ocha yang kehabisan pulsa, membuat Ocha tidak tahu harus gimana lagi selain menangis. Dan disaat itu, seseorang menghampirinya. Mas Bintang, nama cowok itu, menghampiri Ocha yang lagi nangis dan membantu memperbaiki motornya. Ocha benar-benar terpukau. Sejak itu, ia jadi suka sama Mas Bintang. Ia mulai mendekati Mas Bintang melalui sms, dengan menggunakan nama samaran, Mita. Sms nya membuahkan hasil. Ocha jadi sering ngobrol sama Mas Bintang meskipun hanya melalui seluler. Tibalah saatnya pertandingan basket antarsekolah SMA Teratai. Dengan bujukan Pia yang mengatakan kemungkinan Mas Bintang jadi wasit hari itu, membuat Ocha dateng ke pertandingan itu. Meskipun ternyata, Pia yang mengatakan Mas Bintang jadi wasit, ternyata cuma akal-akalan Pia saja supaya Ocha mau menemani Pia nonton Adit, kelas X tanding basket. Insiden pun terjadi. Ocha yang memang sedang tidak fokus karena mencari Mas Bintang, terkena lemparan bola basket tepat di mukanya. Dan ternyata lemparan itu tak lain adalah dari Adit! Bukannya minta maaf, Adit malah memarahi Ocha dengan menuduhnya tidak konsen nonton pertandingan dan tidak menghargai para pemain yang sedang tanding. Tidak terima dengan sikap Adit, Ocha langsung lari meninggalkan lapangan. Ia berlari ke arah perpustakaan di lantai atas, tempat favoritnya. Di sana ia dapat menangis tanpa ada seorang pun yang tahu. Kesedihan Ocha belum berakhir sampai di situ. Sepulangnya ke rumah, ia kembali sms-an dengan Mas Bintang. Dan? Betapa kagetnya ia ketika mengetahui bahwa Mas Bintang sudah mempunyai kekasih. Ocha benar-benar kaget. Ia shock berat. Kenapa ia tidak tahu kalau Mas Bintang sudah mempunyai kekasih? Untuk apa selama ini ia sms-an dan berusaha mendekati Mas Bintang dengan nama palsu pula? Ia kembali menangis dalam kegelapan. Setelah itu, entah dewi fortuna apa yang menghampirinya, ia mendapatkan nomor HP dan alamat rumah Adit dengan amat sangat mudah. Padahal ia tidak minta, bahkan tidak ingin tahu nomor Hp ataupun alamat rumah Adit, tapi bisa mendapat kedua-duanya dengan mudah, tanpa perjuangan sedikit pun.
Tuhan seperti memberikan jalan untuk membalas dendamnya. Awalnya Ocha berencana menjual informasi nomor handphone Adit ke teman-temannya. Karena tidak tega, akhirnya Ocha hanya menjahili Adit lewat SMS dengan nama samaran Ayu.Tapi bukannya sukses balas dendam, Ocha malah jadi tambah pusing. Soalnya kebohongan kecil yang dia ciptakan itu menimbulkan masalah-masalah baru. Misalnya saat Adit ternyata naksir Ayu! Padahal Adit sebenarnya sudah mengetahui bahwa Ayu itu adalah Ocha. Lantas pada akhirnya, Adit dan Ocha menjalin hubungan dan bahagia.
Manfaat            :
1.      Sebagai hiburan.
2.      Mengingatkan kepada kita bahwa kebohongan bukan solusi tapi sebaliknya malah akan menimbulkan masalah baru.
3.      Mengingatkan kepada kita bahwa balas dendam itu tidak baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More